Seiring dengan berkembangnya zaman, Indonesia kini tengah mengalami krisis moral, hal ini terjadi diakibatkan pengaruh globalisasi dan gaya hidup modern. Krisis moral tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat luas tetapi juga dalam lingkungan pendidikan yang ditandai dengan banyak ditemukannya kasus-kasus pada pelajar seperti tawuran, kriminalitas, bullying dan ironisnya hal tersebut juga terjadi pada anak-anak. Perbedaan status sosial yang terdapat di PAUD Tunas Pertiwi Desa Sumber juga merupakan bentuk dari adanya keragaman sosial, sehingga dalam penangannya diperlukan strategi khusus bagi sekolah supaya tidak terjadi ketimpangan status Sosial yang begitu kentara antara Sikaya dan yang Menengah ke bawah, sehingga diharapkan tidak mengganggu proses belajar anak dan konflik yang ditimbulkan karena adanya keberagaman stastus sosial di PAUD Tunas Pertiwi dapat diminimalisir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan menggunakan triangulasi sumber dan teknik analisis data dalam penelitian menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Implementasi pendidikan karakter Tepo Seliro melalui pembiasaan yang di terapkan di PAUD Tunas Pertiwi dimana peserta didik di ajarkan nilai-nilai pendidikan karakter Tepo Seliro sesuai dengan karakter bangsa melalui pembiasaan setiap harinya. Implementasi pendidikan karakter melalui pembiasaan yang di terapkan di PAUD Tunas Pertiwi melalui kegiatan pembiasaan, seperti kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian, budaya lembaga PAUD mengalami peningkatan setiap bulannya.